Monday, May 14, 2018

Duh! Baru sadar gue…

 Suatu waktu, aku berkata manja mendayu ke seseorang.


Kau tersenyum dan kemudian berlalu.


Akupun kesal.


Suatu saat yang lain, ‘ku mendayu lugu pada ibunda seseorang itu.


Kau berlalu tanpa memandangku.


Aku kembali kesal.


Lain saat, ‘ku berjalan beriringan dengan seseorang itu.


Tawa dan canda mengiringi langkah kami.


Kau mengikuti dari jauh.


Sesekali mata kita bertatap.


Berbicara tanpa kata.


Hari ini, kau bersama sang pendamba seseorang.


Duduk saja, tanpa kata.


Matamu sibuk bicara padaku.


Hei…


Kau sedang membalasku, ya !?

Friday, March 9, 2018

Registrasi Beda Provider

 Seminggu lalu adalah batas akhir registrasi kartu prabayar. Tapi sampai awal Maret, kedua nomer ponselku belum terdaftar satupun. Ternyata masalahnya ada di nomor KK yang tidak sesuai dengan data KTP, sehingga harus ke Dukcapil untuk mengurus KTP baru.


Nah,… karena aku sudah tahu jalur untuk pengurusan KTP dan KK, maka proses dari minta surat pengantar RT, RW, Desa, dan Kecamatan bisa selesai dalam 2 jam, dan GRATIS !! Hehe.. ada untungnya dengan adanya Gerakan Anti Pungli. Duitku hanya keluar buat parkir dan beli sebotol pucuk harum. 😀


Begitupun ketika di Dukcapil hanya butuh waktu sejam, KTP baru sudah di tangan. Free dan anti ribet. Hmm… sempat mikir juga, tetangga kok ngurusnya 2 hari dan antrinya …ampun.


Oke, balik ke registrasi kartu.


Karena KTP sudah baru, kucoba registrasi via sms. Namun jawaban provider tetap sama, “No KK yang anda masukkan salah”


Pusiiiiiing, beibeh! Mangkel juga…


Oke deh, besok harus ke Graha dan Gerai. Tekadku. Kebetulan besok kosong jam, jadi antripun juga ndak masalah, pikirku.


Jam 10 pagi, aku meluncur ke Graha Merah dan dapat antrian 78 tapi kuhitung di situ hanya ada 4 orang termasuk aku. Ooo… kupikir, sampai jam segini mereka sudah melayani 74 customer. Dan di depanku ada 2 Customer Service sedang melayani dengan ramah. Duduk di sini bikin ngantuk. Ruangan dingin, kursi empuk, suara renyah mbak Ce-Es di depanku, layanan cepat mereka, benar – benar membuatku nyaman.


Ternyata begitu 2 orang tadi selesai, tiga orang yang antri sebelum aku, dipanggil hampir bersamaan. Dan tidak sampai 10 menit, aku dipanggil. Dan belum puas aku duduk sambil memutar kursi, kartuku sudah terdaftar. Fix, tidak sampai setengah jam urusan registrasi kartu sudah beres.


Pindah ke Gerai Kuning, agak jauh dari Graha Merah. Mana matahari sedang riangnya bersinar terik. Tapi gak papa, demi registrasi ulang. 💪


Di Gerai Kuning aku dapat antrian 57 dan kuhitung yang sedang menunggu untuk dilayani ada sekitar dua puluhan. Hihii… ini beneran aku iseng menghitungnya. Gilak! Jam 11 tapi yang antri umbruk’an, batinku sambil kipas – kipas wajah pakai tangan.


Satu jam berlalu, namun yang dipanggil ke depan masih nomer 37. Alamaaaakk.. tepok jidat! Ruangannya panas, customer yang dilayani berdiri berjajar, CS tiga orang wanita muda. Jam berapa giliranku… batinku. Akhirnya aku tak tahan, kesabaranku menipis. Tolah toleh, sebelahku duduk manis ibu – ibu yang baru datang. Kutanya antrian berapa, beliau menjawab 67 sambil meringis. Karena kesal, kuberikan nomer antrianku sambil pamit, “kelamaan, Bu.. mari..”


Kesimpulan:


Graha Merah melayani customernya dengan dengan baik, salah satu buktinya adalah antrian tidak pernah panjang. Customer antri dan dilayani, kesemuanya duduk di kursi empuk dan ruangan yang dingin.

Gerai Kuning sangat tidak memuaskan customernya (aku… haha..). Ruangan yang panas, antrian panjang, dan dilayani dengan berdiri di depan counter.

Akhirnya, wes babah… ndk usah reg kartu kuning, hangus yo ben!

Tuesday, February 20, 2018

OTT (Owalah Tercyduk Terus)

Hari ini aku mendapat jadwal mengawas ujian di kelas timur. Sempat kulirik di jadwal, bahwa kelas yang kuawasi adalah kelas Multimedia. Wah,.. hahah.. pasti bakalan ada kejadian unik di jurusan yang terkenal siswanya gokil, batinku.

Sambil mengucap salam ketika memasuki kelas ini, kuedarkan pandangan ke dalam kelas. Kuamati satu persatu siswa dengan sedikit memicingkan mata, sedikit berusaha menebak karakter dibalik wajah tenang tengil mereka.

“Sudah berdoa?”, tanyaku lantang.

“Sudah, Bu…”, jawab mereka. Serempak.

“Kartu peserta diangkat..” perintahku lagi, dan lagi lagi mereka serempak mengangkat kartu peserta ujian warna kuning, dan beberapa ada yang berwarna putih. Perbedaan warna ini karena yang berwarna putih belum melengkapi syarat administrasi. Sehingga mereka boleh tetap mengikuti ujian, setelah ortu / wali murid datang ke sekolah.

“Kartu putih sudah distempel?”, tanyaku.

“Sudah, Bu..” jawab yang pegang kartu putih

“Kapan?”

“Tadi sebelum masuk”

“Good”

Kemudian amplop soal mulai kubuka, sambil tetap mengedarkan pandangan. Andai saja mereka berbuat curang disaat aku sibuk membuka soal ujian, mereka akan sedikit segan.

“Ini untuk buram, ya… jangan yang lain”, kubagikan kertas coklat.

“Lembar jawaban kalau lebih, geser ke sebelahnya”


“Hp sudah diletakkan di tas?”

“Ndak bawa hp, Buuuu….” lagi - lagi kompak.


“Kerpekan (kertas contekan) sudah dibuang?”

Seisi kelas langsung geerrr… pandangan ke satu siswa.


“Kemarin ada yg tercyduk?”


“Ada, Buuu…”

“Riki, Buuu…”

“Itu duduk sana, Bu…”


“Mana?”

Dengan langkah cepat dan pandangan tajam, kuayunkan kaki ke bangkunya Riki.


Si Tersangka bligsatan mengelak tuduhan, sedangkan seisi kelas bersahutan memberi kesaksian.


“Cepat berdiri!” hardikku sambil tanganku bergerilya meraba saku baju.

“Ini apa?” acungku dengan selembar kertas kecil terlipat rapi. Dia cengengesan. Memerah wajahnya, namun segera kembali ke warna asal, kecoklatan.


Seakan dikomando, kelas langsung riuh dengan tawa. Status Tersangka langsung berubah menjadi Terdakwa saat itu juga.

“Wingi kenek saiki kenek maneh”

“Usum OTT a saiki…”

“Ambil aja, Buuu… laporkan”


Sementara Terdakwa tertawa malu, pura - pura malu, belagak malu, aahh... mungkin malu beneran yang disamarkan dengan cengengesan.


“Walimu siapa?”


“Pak Ezaaaaaarrr…” kompak dan gaduh terpingkal.


“Nah, pas. Beliau di sebelah.”


Barang bukti kuserahkan ke Pak Ezar disertai tawa riuh teman teman Riki.


10 MM 4 / R.29