Seminggu lalu adalah batas akhir registrasi kartu prabayar. Tapi sampai awal Maret, kedua nomer ponselku belum terdaftar satupun. Ternyata masalahnya ada di nomor KK yang tidak sesuai dengan data KTP, sehingga harus ke Dukcapil untuk mengurus KTP baru.
Nah,… karena aku sudah tahu jalur untuk pengurusan KTP dan KK, maka proses dari minta surat pengantar RT, RW, Desa, dan Kecamatan bisa selesai dalam 2 jam, dan GRATIS !! Hehe.. ada untungnya dengan adanya Gerakan Anti Pungli. Duitku hanya keluar buat parkir dan beli sebotol pucuk harum. 😀
Begitupun ketika di Dukcapil hanya butuh waktu sejam, KTP baru sudah di tangan. Free dan anti ribet. Hmm… sempat mikir juga, tetangga kok ngurusnya 2 hari dan antrinya …ampun.
Oke, balik ke registrasi kartu.
Karena KTP sudah baru, kucoba registrasi via sms. Namun jawaban provider tetap sama, “No KK yang anda masukkan salah”
Pusiiiiiing, beibeh! Mangkel juga…
Oke deh, besok harus ke Graha dan Gerai. Tekadku. Kebetulan besok kosong jam, jadi antripun juga ndak masalah, pikirku.
Jam 10 pagi, aku meluncur ke Graha Merah dan dapat antrian 78 tapi kuhitung di situ hanya ada 4 orang termasuk aku. Ooo… kupikir, sampai jam segini mereka sudah melayani 74 customer. Dan di depanku ada 2 Customer Service sedang melayani dengan ramah. Duduk di sini bikin ngantuk. Ruangan dingin, kursi empuk, suara renyah mbak Ce-Es di depanku, layanan cepat mereka, benar – benar membuatku nyaman.
Ternyata begitu 2 orang tadi selesai, tiga orang yang antri sebelum aku, dipanggil hampir bersamaan. Dan tidak sampai 10 menit, aku dipanggil. Dan belum puas aku duduk sambil memutar kursi, kartuku sudah terdaftar. Fix, tidak sampai setengah jam urusan registrasi kartu sudah beres.
Pindah ke Gerai Kuning, agak jauh dari Graha Merah. Mana matahari sedang riangnya bersinar terik. Tapi gak papa, demi registrasi ulang. 💪
Di Gerai Kuning aku dapat antrian 57 dan kuhitung yang sedang menunggu untuk dilayani ada sekitar dua puluhan. Hihii… ini beneran aku iseng menghitungnya. Gilak! Jam 11 tapi yang antri umbruk’an, batinku sambil kipas – kipas wajah pakai tangan.
Satu jam berlalu, namun yang dipanggil ke depan masih nomer 37. Alamaaaakk.. tepok jidat! Ruangannya panas, customer yang dilayani berdiri berjajar, CS tiga orang wanita muda. Jam berapa giliranku… batinku. Akhirnya aku tak tahan, kesabaranku menipis. Tolah toleh, sebelahku duduk manis ibu – ibu yang baru datang. Kutanya antrian berapa, beliau menjawab 67 sambil meringis. Karena kesal, kuberikan nomer antrianku sambil pamit, “kelamaan, Bu.. mari..”
Kesimpulan:
Graha Merah melayani customernya dengan dengan baik, salah satu buktinya adalah antrian tidak pernah panjang. Customer antri dan dilayani, kesemuanya duduk di kursi empuk dan ruangan yang dingin.
Gerai Kuning sangat tidak memuaskan customernya (aku… haha..). Ruangan yang panas, antrian panjang, dan dilayani dengan berdiri di depan counter.
Akhirnya, wes babah… ndk usah reg kartu kuning, hangus yo ben!