Friday, November 30, 2012

Jumat Sehat

 Seperti biasa di Jumat pagi, kesibukan kerjaku diawali dengan senam pagi. Seluruh warga sekolah, yang mau, berkumpul di lapangan tengah. Disebut lapangan tengah karena sebenarnya kami punya lapangan lain di sebelah timur gedung sekolah, lebih luas dan lebih banyak rumput jarumnya. Tahu kan rumput jarum? Itu sejenis rumput yang keukeh banget karakternya, kayak kamu. Eh..


Rumput jarum akan tetap berdiri menjulang, walau diinjak oleh banyak kaki. Tanpa protes ataupun menginjak balik, tapi tiba – tiba dia melepaskan jarumnya dan memenuhi bagian bawah celana panjangku yang main gusruk aja ke rumput itu. Diam tapi menyebalkan, kayak kamu. Eh.. !!


Lapangan tengah ini letaknya di tengah ruangan kelas, berupa lapangan basket dan lapangan rumput yang di bagian depannya ada podium permanen dan tiang bendera. Kami biasanya melaksanakan upacara, senam, pensi, sholat idul adha, dll. Pokoknya kegiatan siswa dipusatkan disana.


Semua siswa berjalan lambat malas – malasan, hingga harus membuat kumis Pak Waldan bergetar karena gusar akan lambatnya langkah kaki mereka. “Ayoo..!! Cepet.. !! APH !!”, teriak Beliau. Mataku sontak melotot ke arah kedatangan siswa, diantara ruang guru dan tempat sepeda. Tapi sampai mataku pegal, tak satupun ada wajah yang kukenal. Ehm, walaupun aku terbilang baru, tapi aku hafal siapa saja siswa jurusanku walau sering tidak tahu nama masing – masing. Lalu kuedarkan mataku ke arah barat. Lhah.. itu mereka sudah berjajar rapi menghadap ke timur. Aku tersenyum ke arah mereka yang kebetulan menatapku, dan tersenyum kecut ketika melihat ke arah lain. Wes.. rapopo.. keep your chin up, gaess!


Setelah mengatur sana – sini yang cukup memakan waktu, keringat bercucuran karena kepanasan, akhirnya musik mulai diputar. Tepuk tangan dan teriakan riuh menggema seiring Sang Instruktur yang keluar dari persembunyiannya menuju ke atas meja di dekat tiang bendera yang ditata sedemikian rupa agar memudahkan Sang Instruktur bergerak kesana kemari. Dan ho..ho..ho.. jangan dibayangkan musik yang diputar adalah sejenis SKJ, senam jadul jamanku SD. Tapi ini dangdut koplo yang membuat seantero peserta senam jejingkrakan mengikuti hentakan gendang. Takdut..takdut.. dan beberapa tertawa riang. Rusaklah barisan rapi karena goyangan kesana kemari siswa yang mengikuti gerakan Instruktur.


Hampir tiga puluh menit senam dangdut diputar. Peluh semakin banyak bercucuran namun siswa mengikuti dengan riang. Ini nih yang dikeluhkan beberapa guru; kalau jingkrak – jingkrak aja semangatnya minta ampun, kalau diajak sholat dhuha dan sholat dhuhur berjamaah mereka langsung lemes. Wess jiaaann..


Aku dimana?


Yaa.. duduk aja, dong. Di depan deretan kelas barat, di bawah pohon mangga yang daunnya rimbun, merasakan semilir dingin disitu, dan sesekali tertawa geli melihat siswa jurusanku yang super pede kluget – kluget tanpa perduli apa gerakan Instruktur di depan sana.

Wednesday, November 28, 2012

Semua Bisa Bilang

kalau kau benar benar sayang padaku

kalau kau benar benar cinta,


tak perlu kau katakan semua itu

cukup tingkah laku,


sekarang apalah artinya cinta kalau hanya dibibir saja,


sekarang apalah artinya sayang

tanpa kenyataan


Ps:

sedang ingin bernyanyi 😉

Monday, November 26, 2012

BULE MUDIK

Temanku yang di Belanda barusan bilang kalau liburannya dimajukan akhir tahun ini. Biasanya dia ke Indonesia awal tahun, pas musim disana sedang dingin banget. Tapi kali ini dia pulang seputar Natal. Liburan maju itu bukan disengaja, loh.. dia menandaskan berulang kali. Tapi gegara dia salah menghitung cuti.

Jadi disana itu, pekerja bisa mengumpulkan jatah libur mingguan. Biasanya mereka akan menghitung jatah libur dan menggabungkannya dengan jatah cuti tahunan. Kalau cermat, bisa mendapatkan libur panjang sampai 2 bulan. Dan itu yang sering dia lakukan, sehingga bisa puaaas banget tinggal dan berkeliling Indonesia.

“Nanti temenin aku beli cilok langgananmu, yo..”

“Hmm…”, jawabku.

“Beli rujak Bu Bokin, juga..”

“He em..”, jawabku lagi.

“Anterin ke alon-alon sama kebon rojo”

“Yup”,, jawabku pendek. Eh, wait.. “ngapain ke sana?”, selidikku.

“Beli tahu solet. Hahhaha..”, dia tergelak.

“Oooo…”, jawabku., “trus.. adalagi? Ku-list dari sekarang”.

“Ngg…”, dia tampak berpikir keras, “onok se, tapi koyoke awakmu gak bakal gelem“, lanjutnya sambil cengengesan.

“Apa?”, tanyaku sambil mengeryit.

“Temani aku ke pasar, hahaks!”

“Ogah! Big NO”, jawabku ketus. Sementara dia ngakak tak berkesudahan.

Bukannya aku gak mau membantunya mengobati rasa kangennya akan Jombang, tapi suer deh.. kapok aku ngajak dia ke pasar. Yang sudah – sudah, dia bakalan ngajak temannya yang bule, dan jadi artis dadakan di pasar. Itu belom seberapa, yang lebih menyebalkan adalah harga belanjaan yang tiba – tiba jadi sesuai kurs EURO ke Rupiah.

Jadi mumpung kejadian belum berulang, kutolak mentah – mentah permintaannya itu.

Wednesday, November 21, 2012

JUDUL: …..

Sebenarnya bingung, mau dikasih judul apa. Ini satu -satunya tulisan kutinggal di blog yang ini. Maksudnya gimana?

Jadi blog ini pertama kali ada di  tahun 2000 kalo nggak salah. Yang jelas sudah banyak tulisan disini. Mulai jaman gajenya mahasiswa D3 yang sedang pusing menyusun Tugas Akhir, rencana – rencana indah setelah lulus kuliah, sampai bumbu pertengkaran dari pacar yang sama sekali gak ada cemburunya waktu aku cerita gebetan di tempat magang. Dari kisah bahagia di keluarga, sampai umpatan kejengkelan pada teman kampus dan sekosan. Semuanya kutulis dengan gaya dan emosiku saat itu. Template-nya macem – macem, temanya campur – campur, pokoknya mirip pasar dah blogku yang ini, hanya kurang di adsence aja.

Trus suka blog walking, ketemu banyak orang sesama blogger, sempat kopdar juga yang beberapa diantaranya akhirnya jadi sahabat. Lalu setelah hampir lima tahunan menulis akhirnya harus vacuum karena kesibukan kerja. Kepalaku kosong dari ide menulis, kecuali sepotong dua potong ide yang muncul di kepalaku lalu kubiarkan disana, kemudian hilang ketumpuk tagihan utang. Wekekek… akupun lupa akun loginnya, seingatku kemudian blogku suspend, entah. Walau akhirnya ketemu, sih.. nggak suspend hanya email loginnya udah mati, tapi bisa di-recovery karena kutautkan dengan nomer ponselku. Kubuka lagi, kubaca lagi, dan membuat wajahku mirip udang rebus, MALU dengan “masa laluku”. Hihihi… akhirnya secara bertahap, tulisanku kuhapus. Beberapa kupindahin ke evernote dan private note FB. Sengaja kubiarkan akunnya tetep ada, untuk blog walking ke teman – temanku yang sekali lagi membuatku minder. Mereka sudah jago menulis dan lebih tertata pilihan katanya, bahkan berani mengkritisi kebijakan pemerintah.

Karena macet dengan crowded-nya ide di kepalaku, juga karena ada plastform baru, (blog.com) akhirnya bikin blog lagi di blog.com. Sudah semangat bikin baru, sudah bikin template bagus, eh… bingung mau nulis yang apa dulu. Haha.. kalian gini juga nggak, sih? Dan akhirnya udah ketebak, nasibnya sama seperti yang sebelumnya, blog.com juga menguap gitu aja. Sampai akhirnya aku pindah kerja ke sekolah negeri, dan melihat banyak kejadian yang membuat ide menulisku terus bermunculan, timbul tenggelam lagi karena kesibukan. -Alasan!-

Lalu entah karena apa, kayaknya karena ada Ibu Guru temanku yang ternyata juga suka nge-blog, akhirnya bener – bener pengen nge-blog lagi. Kali ini coba ah,.. nulis disini lagi, di-privat dulu dah. Semangat membara untuk menulis dan nge-blog lagi. Udah setting ini dan itu, standar aja, asal tampilannya eye catching untuk dipake ngetik di hape. Dan giliran sudah siap ditulisi… BLANK!! hahahaa…


Saya memang suka geje 😀